SKOLIOSIS DAN KELAINAN PADA PANGGUL: GANGGUAN SAAT BERJALAN DAN BERLARI

Skoliosis yang merupakan kelainan pada tulang belakang, dapat menimbulkan gangguan/kelainan saat berjalan akibat perubahan atau kelainan yang terjadi pada Panggul.
dr. Romel Ciptoadi
Terapi Skoliosis Tanpa Operasi

Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal, secara visual, kelainan tulang belakang ini terjadi dalam dalam tiga dimensi, yaitu berupa kelengkungan menyamping (bentuk “S” atau “C” yang disertai dengan Rotasi. Penderita Skoliosis kebanyakan mulai muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja, namun tidak sedikit yang baru menyadari kondisi Skoliosis saat dewasa. Secara umum, gejala skoliosis dapat berupa rasa tidak nyaman atau nyeri punggung bawah, kesulitan beraktifitas secara bebas, dan pada kondisi tertentu tulang panggul atau “Pelvis” akan menjadi tidak simetris yang membuat pasien skoliosis akan tampak sangat berbeda ketika berjalan atau berlari.

baca lagi: PAHAMI JENIS DAN DERAJAT KONDISI SKOLIOSIS ANDA

Pada Skoliosis, tulang belakang mengalami lengkungan menyamping dan rotasi ke salah satu arah, yang akan mempengaruhi segmen atau organ di atas dan bawahnya, termasuk tulang panggul. Akibat dalam jangka panjang yang ditimbulkan adalah mekanisme kompensasi dari ketidak-seimbangan, sehingga menyebabkan tubuh, panggul dan kaki terlihat sangat berbeda dari orang normal. Hal ini dapat menyebabkan nyeri punggung bawah dan gangguan pada otot-otot saat berjalan. Perubahan ini muncul akibat aktifitas otot sekitar pelvis yang mengalami kelainan, sehingga muncul gejala seperti nyeri atau miring saat berjalan.

Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara skoliosis pada anak dan remaja, dengan kelainan pada area panggul. Panggul merupakan bagian yang penting dalam proses cara kita berjalan dan berlari. Kelainan pada area ini tentu akan menimbulkan berbagai masalah saat beraktifitas. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kelainan pada panggul akibat skoliosis ini muncul sebagai bentuk kompensasi dari tubuh skolioser yang miring ke salah satu sisi.

Dalam jangka waktu panjang, kondisi yang dibiarkan seperti ini akan menjadi lingkaran setan bagi penderita skoliosis itu sendiri. Berjalan terus menerus dalam posisi yang keliru akan memperburuk kelengkungan dan ketidak-seimbangan berbagai otot gerak pada tubuhnya. Maka tidak heran jika skoliosis akan menjadi semakin bertambah derajat kelengkungannya. Oleh karena itu, sangat penting proses deteksi dini dan terapi konservatif sejak dini dilakukan oleh siapapun yang memiliki Gejala Awal Skoliosis.

Skoliosis yang dibiarkan sangat erat hubungannya dengan kelainan dan kesulitan saat berjalan. Berbagai potensi dan bakat anak/remaja akan sulit berkembang akibat skoliosis yang dibiarkan terlalu lama. Synergy CST hadir memberikan anda Konsultasi GRATIS, baik secara online maupun Offline, dalam rangka memberikan anda wawasan skoliosis yang lebih terbuka dan akurat, serta pilihan Terapi skoliosis Konservatif yang telah terbukti ilmiah, dan menggunakan kaidah/pedoman organisasi Skoliosis dunia, yaitu SOSORT International.

Share this post:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konsultasi Gratis
Konsultasi gratis sekarang