Skoliosis adalah kondisi dimana tulang belakang melengkung abnormal hingga membentuk huruf “S” atau “C”. Kelengkungan ini disertai kompensasi postur tubuh, seperti bahu atau pinggul yang tidak simetris kiri kanan atau tinggi sebelah dan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman / discomfort. Skoliosis dapat terjadi di segala usia, namun paling banyak ditemukan pada rentang usia remaja, yaitu 10-18 tahun. Pada usia ini, pertumbuhan berlangsung begitu cepat, hingga Skoliosis sering kali menjadi makin parah dan tampak begitu jelas.
Schroth Method adalah salah satu latihan koreksi skoliosis yang diakui SOSORT. Metoda Schroth dikembangkan pada tahun 1920 oleh Katharina Schroth di Jerman. Beliau juga mengalami kondisi skoliosis yang cukup berat sehingga harus memakai brace koreksi metal yang tidak nyaman. Terinspirasi dari balon yang mengembang saat ditiup, Beliau mencoba melakukan gerakan koreksi tulang belakang di depan cermin, dengan menarik nafas ke bagian paru-paru yang lebih cekung akibat kelengkungan dan mendapat hasil koreksi postur dan tulang belakang yang lebih baik secara signifikan.
Ia mendapati bahwa koreksi 3 dimensi kelengkungan tulang belakang hanya bisa dicapai dengan serangkaian latihan koreksi yang dirancang khusus untuk mendukung koreksi bentuk tubuh yang ideal dan perbaikan kesadaran postural yang benar. Dari kesimpulan ini, metoda Schroth terus dikembangkan dan digunakan sebagai latihan koreksi skoliosis bagi masyarakat umum. Pada tahun 1930 Metoda Schroth dikenal sebagai metoda terapi skoliosis konservatif terbaik di Jerman dan terus berkembang ke seluruh dunia sampai sekarang.
Metoda Schroth bisa diterapkan secara penuh (full-time setting), dimana Skolioser menjalani latihan intensive di bawah pengawasan instruktur selama 7 -10 hari, atau dengan program kunjungan (per visit) dimana Skolioser datang berlatih di studio / klinik dengan interval 1-2 kali per minggu. Skolioser dilatih bagaimana melakukan gerakan koreksi tulang punggung dan melakukan aktifitas harian dengan benar, sehingga pada akhirnya bisa melakukan latihan koreksi secara mandiri.
SYNERGY CST juga menerapkan latihan koreksi skoliosis berdasarkan Schroth Method yang dikombinasi dengan metoda latihan lain, seperti Lyon Method dan Scoliopilates. Bila diperlukan, program latihan tersebut dapat dikombinasi lebih lanjut dengan penggunaan Specific Scoliosis Brace. Kondisi skoliosis setiap orang sangat berbeda dan membutuhkan pendekatan berbeda (individual) untuk mencapai hasil koreksi skoliosis tanpa operasi yang optimal. SYNERGY CST juga terus mengembangkan diri, memperbarui pengetahuan dan kemampuan dengan mempelajari metoda koreksi skoliosis lain yang terbukti efektif secara ilmiah, untuk bisa melayani anda dengan lebih baik.