Skoliosis merupakan salah satu kelainan tulang belakang yang paling sering terjadi pada anak usia remaja. Skoliosis terjadi ketika tulang belakang melengkung secara abnormal membentuk huruf “C” atau “S”, hingga menimbulkan berbagai masalah yang menghambat aktifitas sehari-hari.
Skoliosis yang muncul dimasa pertumbuhan cepat, yaitu ketika anak memasuki usia remaja dan dewasa muda bisa bertambah derajat kelengkungannya bila tidak terdiagnosis dini dan ditangani dengan Terapi Skoliosis yang benar. Hal ini terjadi karena Skoliosis yang tidak terdiagnosis dini dan ditangani dengan Terapi Skoliosis yang benar akan berprogres, serta menambah derajat kelengkungan.
Beberapa orang tua ternyata tidak mengerti pentingnya penanganan skoliosis sedini mungkin dan bahkan beranggapan bahwa kondisi skoliosis adalah hal yang remeh dan dapat ditunda penanganannya. Sebagai orang tua, kita wajib lebih peka dan menyadari sejak awal akan tanda-tanda kelainan yang muncul di tubuh putra/putri kita, termasuk hal-hal yang mengganggu aktifitas mereka, terutama ketika memasuki usia remaja.
Setiap kelainan yang timbul di tulang belakang mereka, seperti Skoliosis, akan berpotensi menimbulkan berbagai masalah, diantaranya; lebih cepat lelah saat beraktifitas berat, bentuk tubuh yang kurang estetis dan masalah emosional yang dapat mengganggu proses sosialisasi dan pergaulan yang sangat penting di usia mereka. Pada usia remaja, aktifitas akan meningkat sangat signifikan, pertumbuhan akan menjadi sangat cepat. Keluhan atau Gejala Skoliosis akan lebih terasa dan terlihat.
4 Kesalahan Orang Tua dalam menanggapi Skoliosis Pada Anak
Berikut kami rangkum 4 kesalahan umum Orang tua dalam menangani Skoliosis pada Anak Usia Remaja:
1. Menunda Konsultasi dan Program Terapi Skoliosis
Kesalahan pertama yang sering dilakukan orang tua dalam menangani skoliosis anak usia remaja adalah menunda konsultasi dengan dokter dan/atau ahli yang profesional dalam program terapi skoliosis konservatif (tanpa operasi). Orang tua mungkin merasa tidak perlu untuk segera memeriksakan anak mereka ke dokter ketika kelengkungan tulang belakangnya belum terlalu parah.
Namun, konsultasi dan program terapi yang ditunda dapat menyebabkan derajat skoliosis semakin berat seiring waktu. Karena skoliosis yang berat akan membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
2. Menyalahkan aktifitas dan kebiasaan anak sebagai penyebab Skoliosis
Kesalahan kedua yang sering dilakukan orang tua adalah menyalahkan aktivitas atau kebiasaan anak sebagai penyebab skoliosis. Ada anggapan bahwa memakai tas punggung, berolahraga, atau duduk dengan posisi tertentu dapat menyebabkan skoliosis. Namun, fakta menunjukkan bahwa skoliosis tidak terjadi akibat kebiasaan atau aktivitas anak.
Sebaliknya, aktivitas atau kebiasaan yang tidak baik berpotensi mempercepat penambahan derajat kelengkungan bagi mereka yang memiliki skoliosis. Jangan menyalahkan anak Anda atas kondisi skoliosisnya. Sebagai gantinya, ajak anak Anda untuk tetap aktif dan sehat dengan menjalani gaya hidup yang sehat. Berbicaralah dengan tim ahli di SYNERGY CST dan konsultasikan kondisi skoliosis anak anda untuk mengetahui program terapi Skoliosis konservatif, jenis aktivitas dan olahraga yang aman bagi anak Anda.
3. Pasrah dan berpendapat Skoliosis terjadi karena keturunan sehingga tidak perlu penanganan dini
Kesalahan ketiga adalah pasrah dan berpendapat bahwa skoliosis terjadi karena faktor keturunan sehingga tidak perlu penanganan dini. Mungkin memang benar bahwa faktor genetik menjadi penyebab seseorang untuk terkena skoliosis. Namun, penanganan dini tetap penting untuk mencegah progres skoliosis dan menjaga kualitas hidup anak Anda. Bila ada anggota keluarga senior yang memiliki skoliosis, akan lebih bijak jika orang tua juga lebih mengawasi perkembangan anak mereka dan berkonsultasi dengan ahli di SYNERGY CST lebih dini.
Jangan menunda konsultasi atau terapi skoliosis hanya karena Anda berasumsi bahwa skoliosis hanya terjadi akibat faktor keturunan. Jangan biarkan skoliosis memburuk dan mempengaruhi kualitas hidup anak Anda.
4. Pasrah dan berpendapat Skoliosis terjadi karena keturunan sehingga tidak perlu penanganan dini
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan orang tua adalah kurangnya informasi tentang opsi penanganan skoliosis secara konservatif dengan latihan spesifik dan brace khusus. Opsi konservatif ini memberikan hasil yang baik dan didukung oleh dunia medis internasional.
Operasi adalah pilihan terakhir dalam penanganan skoliosis, dan hanya dianjurkan jika kelengkungan tulang belakang sangat parah atau jika terapi konservatif tidak berhasil. Sebelum memutuskan untuk operasi, diskusikan semua pilihan pengobatan dengan dokter dan/atau profesional di SYNERGY CST. Terapi skoliosis konservatif seperti SYNERGY BRACE atau SPECIFIC EXERCISE di SYNERGY CST dapat membantu mencegah progresifitas skoliosis dan memperbaiki kelengkungan tulang belakang anak Anda.
Jika Anda merasa bingung atau tidak yakin tentang keputusan apa yang harus diambil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tim profesional kami di SYNERGY CST untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Ingatlah bahwa keputusan tentang pengobatan skoliosis anak Anda harus dilakukan setelah mempertimbangkan semua opsi yang tersedia.
Skoliosis adalah kondisi medis yang dapat terjadi pada anak-anak usia remaja. Kondisi ini ditandai dengan kelengkungan tulang belakang yang abnormal, dan jika tidak ditangani dengan tepat, skoliosis dapat mempengaruhi kualitas hidup anak dan berpotensi menjadi lebih buruk seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda memiliki tanggung jawab besar dalam menangani skoliosis anak Anda.
Menunda konsultasi, diagnosis dini dan terapi skoliosis, serta menyalahkan aktivitas atau kebiasaan anak, pasrah karena faktor keturunan, dan memutuskan terlalu awal untuk operasi adalah kesalahan yang sering dilakukan orang tua dalam menangani skoliosis. Dalam mengatasi skoliosis, konsultasilah dengan tim ahli di SYNERGY CST untuk mendapatkan saran terbaik dan mempertimbangkan semua pilihan Terapi Skoliosis Konservatif yang tersedia. Jangan biarkan skoliosis mempengaruhi kualitas hidup anak Anda dan pastikan untuk memberikan dukungan dan perawatan yang dibutuhkan oleh anak anda.