Sering Cepat Lelah? Bisa Jadi Ini 5 Akibat Skoliosis yang Jarang Anda Sadari

dr. Romel Ciptoadi Wijaya
akibat skoliosis

Synergy CST – Apakah Anda atau orang terdekat sering merasa cepat lelah bahkan setelah melakukan aktivitas ringan? Atau mungkin mengalami kesulitan bernapas tanpa sebab yang jelas? Kondisi ini sering kali dianggap sepele, padahal bisa jadi merupakan salah satu akibat skoliosis yang tidak ditangani dengan tepat. Banyak orang hanya memahami skoliosis sebagai kondisi tulang belakang yang melengkung, namun dampaknya bisa jauh lebih luas dan memengaruhi fungsi organ vital, terutama paru-paru.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam berbagai akibat dari skoliosis, dengan fokus pada bagaimana kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan kronis dan gangguan pernapasan. Pemahaman yang tepat adalah langkah awal menuju penanganan yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup.

Memahami Dasar-Dasar Skoliosis

Sebelum membahas lebih jauh mengenai dampaknya, penting untuk memahami apa itu skoliosis. Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung ke samping secara tidak normal, sehingga bisa membentuk huruf “S” atau “C”. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, tapi biasanya baru terdiagnosis pada rentang usia 9-18 tahun, yaitu pada masa pertumbuhan cepat.

Kelengkungan skoliosis bisa terjadi di semua bagian tulang punggung. Namun, dalam banyak kasus, kelengkungan terjadi di bagian torakal (bagian tulang punggung atas yang membentuk rongga dada) atau lumbal (bagian tulang punggung bawah) yang terletak di antara torakal dan pinggul.

Bagaimana Akibat Skoliosis Dapat Mempengaruhi Pernapasan?

Kaitan antara skoliosis dan fungsi pernapasan menjadi sangat signifikan ketika kelengkungan terjadi di area torakal. Skoliosis yang terjadi di area ini dapat merubah bentuk rongga dada secara keseluruhan. Perubahan bentuk ini pada akhirnya memaksa paru-paru untuk ikut beradaptasi dengan ruang yang terbatas dan tidak simetris.

Akibatnya, proses pengambilan napas dan penyerapan oksigen menjadi tidak optimal. Hal ini menyebabkan vital capacity (kapasitas vital) paru-paru menurun. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimal yang dapat dihembuskan setelah menarik napas secara maksimal. Ketika kapasitas ini menurun, proses pertukaran oksigen di dalam tubuh menjadi tidak efisien, sehingga penderita skoliosis (Skolioser) akan lebih mudah lelah saat melakukan aktivitas fisik jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami skoliosis.

5 Gejala Pernapasan Akibat Skoliosis yang Perlu Diwaspadai

Ketika skoliosis mulai memengaruhi fungsi paru-paru, serangkaian gejala akan muncul. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Berikut adalah beberapa gejala yang paling umum terjadi.

1. Kesulitan Bernapas dan Sesak Napas

Ini adalah gejala yang paling sering dilaporkan. Penderita skoliosis yang mengalami kompresi paru-paru mungkin akan merasakan kesulitan untuk menarik napas dalam-dalam, baik saat melakukan aktivitas fisik maupun saat sedang beristirahat. Sensasi sesak napas, terutama saat berbaring, juga bisa menjadi indikator bahwa rongga dada mengalami tekanan.

2. Pernapasan Menjadi Lebih Cepat

Sebagai respons alami tubuh terhadap kesulitan mendapatkan cukup udara, laju pernapasan mungkin akan meningkat. Tubuh mencoba mengompensasi penyerapan oksigen yang kurang dengan cara bernapas lebih cepat dan dangkal. Kondisi ini bisa muncul tanpa disadari oleh penderitanya.

3. Cepat Merasa Lelah (Fatigue)

Ini adalah akibat skoliosis yang secara langsung menurunkan kualitas hidup. Rasa lelah yang muncul bukan seperti lelah biasa setelah beraktivitas berat. Ini adalah kelelahan yang terjadi karena tubuh bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai kompensasinya, tubuh juga akan meningkatkan denyut jantung supaya oksigen yang sedikit tersebut dapat tersebar lebih merata ke seluruh tubuh, meskipun kapasitas paru yang menurun menghambat serapan oksigen dalam paru. Upaya ganda dari sistem pernapasan dan jantung inilah yang menguras energi. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Ketika pasokan oksigen terbatas, produksi energi pun menurun, menyebabkan kelelahan yang persisten.

4. Gejala Kekurangan Oksigen

Jika kondisi kompresi paru-paru cukup signifikan, kekurangan oksigen dapat memicu gejala lain yang lebih luas. Beberapa di antaranya meliputi sakit kepala yang sering kambuh, rasa pusing atau sensasi seperti akan pingsan, serta kesulitan untuk berkonsentrasi. Gejala-gejala ini muncul karena otak tidak menerima suplai oksigen yang optimal untuk berfungsi dengan baik.

5. Batuk yang Berkelanjutan

Batuk juga dapat muncul sebagai respons dari kesulitan bernapas atau iritasi pada saluran pernapasan akibat tekanan dari rongga dada. Jika batuk terjadi secara terus-menerus tanpa adanya infeksi atau alergi, hal ini patut diwaspadai sebagai salah satu dampak dari skoliosis torakal.

Cara Meningkatkan Fungsi Paru-Paru Akibat Skoliosis

Melihat berbagai dampak tersebut, penanganan yang tepat menjadi krusial. Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan fungsi paru-paru akibat skoliosis adalah dengan melakukan specific scoliosis exercise (latihan skoliosis spesifik) yang disertai dengan cara bernapas yang benar (korektif).

Penting untuk dipahami bahwa exercise tanpa teknik pernapasan yang benar akan menyebabkan latihan menjadi kurang efektif, sehingga hasil yang didapat menjadi kurang optimal. Di sinilah peran bimbingan profesional sangat dibutuhkan.

Tim Instruktur di Synergy CST yang berpengalaman akan memandu setiap Skolioser dalam menjalani program latihan spesifik yang dirancang sesuai dengan kondisi dan pola kelengkungan tulang belakang masing-masing individu. Skolioser akan dilatih untuk dapat melakukan koreksi kelengkungan secara mandiri, disertai dengan cara bernapas yang optimal untuk memperluas kembali rongga dada. Dengan tekun berlatih, Skolioser akan mendapatkan hasil maksimal berupa perbaikan postur tulang belakang dan fungsi paru-paru yang lebih baik.

Pentingnya Pemantauan dan Penanganan yang Tepat

Skoliosis adalah kondisi yang dapat memengaruhi kapasitas paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan. Oleh karena itu, Skolioser harus diperiksa secara teratur untuk memantau kondisi paru-paru mereka dan menerima perawatan melalui Latihan Specific Scoliosis Exercise di SYNERGY CST yang sesuai. Pemahaman terhadap gejala yang muncul dan perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif pada kesehatan paru-paru serta meningkatkan kualitas hidup klien dengan Skoliosis.

Jangan biarkan akibat skoliosis membatasi aktivitas dan potensi Anda. Ambil langkah pertama untuk mendapatkan kembali kebebasan bergerak dan bernapas dengan lebih lega.

Dapatkan informasi lebih detail dengan berkonsultasi di Synergy CST dan raih kesempatan untuk hidup yang lebih aktif serta terbebas dari limitasi skoliosis.

Tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang melalui WhatsApp di +6285179678989 untuk konsultasi sekarang, gratis!

Share this post:
Konsultasi Gratis
Konsultasi gratis sekarang